Rabu, 19 Oktober 2011

"Ikan Larangan" di Sumatera Barat

Alam Sumatera Barat yang indah dengan perpaduan rangkaian pegunungan bukit barisan, ngarai, dan sungai-sungai yang mengalir menyimpan nilai-nilai kearifan lokal. Berkah kekayaan alam berupa air baik berupa sungai, rawa, maupun danau banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat ranah minang. Salah satu kearifan lokal yang hingga kini masih tetap lestari dalam kehidupan masyarakat adalah pemanfaatan sumberdaya air untuk pengembangan "ikan larangan".

"Ikan larangan" bagi masyarakat Sumatera Barat sudah dilakukan turun-temurun, dimana berdasarkan kesepakatan bersama seluruh masyarakat ditetapkan sungai, rawa, atau sumber air lainnya selama kurun waktu tertentu ikan yang ditebar tidak boleh di panen. Komitmen ini dipegang teguh seluruh masyarakat sampai waktu yang ditentukan karena jika dilanggar mereka percaya ada konsekuensi yang akan di terima seperti sakit. Jika waktu yang telah ditentukan tiba, biasanya saat Idul Fitri, pihak pemangku adat dan aparat nagari melaksanakan ritual membuka larangan bersama-sama masyarakat dimana hasil yang diperoleh digunakan untuk kepentingan masyarakat dan kas nagari.

Kearifan lokal ini mengandung nilai-nilai luhur baik dari segi konservasi sumberdaya alam maupun penguatan kemampuan masyarakat dalam membangun kebersamaan dalam mengelola sumberdaya alam yang ada disekitar mereka.

Semoga nilai-nilai luhur ini dapat terus di pertahankan dan dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar